Perdarahan Uterus yang Tidak Normal: Bagaimana Office Hysteroscopy Membantu Diagnosis?

Perdarahan uterus yang tidak normal atau abnormal uterine bleeding (AUB) merupakan kondisi yang cukup sering dialami oleh wanita dari berbagai rentang usia. Gangguan ini bisa berupa volume perdarahan yang lebih banyak dari biasanya, muncul di luar siklus menstruasi, atau berlangsung lebih lama dari periode normal. Ada berbagai faktor yang dapat memicunya, mulai dari ketidakseimbangan hormon, polip, mioma, hingga kondisi medis yang lebih serius seperti hiperplasia endometrium atau bahkan kanker. Oleh sebab itu, diagnosis yang akurat menjadi langkah krusial dalam menentukan pengobatan yang paling tepat.

Salah satu metode diagnostik yang semakin banyak digunakan dalam penanganan kasus AUB adalah office hysteroscopy. Teknologi ini memungkinkan dokter untuk mengevaluasi langsung kondisi rongga rahim tanpa perlu menjalani prosedur pembedahan yang kompleks. Dengan menggunakan alat bernama hysteroscope, dokter dapat mengamati kondisi dinding rahim, mengidentifikasi kelainan, serta mengambil sampel jaringan jika diperlukan untuk analisis lebih lanjut.

Cara Kerja Office Hysteroscopy

Office hysteroscopy adalah prosedur minimal invasif yang biasanya dilakukan di klinik atau rumah sakit tanpa memerlukan anestesi umum. Alat utama dalam prosedur ini adalah hysteroscope, yaitu tabung tipis dengan kamera di ujungnya yang dimasukkan melalui vagina hingga mencapai rahim. Kamera ini memungkinkan dokter untuk melihat kondisi endometrium secara langsung dan mendeteksi sumber perdarahan abnormal.

Dalam beberapa kasus, dokter juga dapat menggunakan alat tambahan seperti forceps biopsi untuk mengambil sampel jaringan atau instrumen mikro lainnya guna mengangkat polip kecil atau jaringan yang tidak normal. Karena prosedurnya minim trauma, pasien umumnya bisa langsung pulang setelah tindakan tanpa perlu menjalani rawat inap.

Keunggulan Office Hysteroscopy dalam Diagnosis AUB

  1. Minim Nyeri dan Tidak Membutuhkan Rawat Inap
    Berbeda dengan histeroskopi konvensional yang memerlukan anestesi dan prosedur pembedahan lebih rumit, office hysteroscopy lebih nyaman bagi pasien. Prosesnya hanya memakan waktu sekitar 10–30 menit, dan pasien dapat kembali beraktivitas seperti biasa setelah prosedur.
  2. Visualisasi Langsung yang Akurat
    Kamera beresolusi tinggi pada hysteroscope memberikan gambaran rinci kondisi rahim, sehingga dokter dapat mendeteksi kelainan seperti polip, mioma, atau gangguan endometrium dengan tingkat akurasi yang tinggi.
  3. Dapat Sekaligus Menangani Kelainan
    Jika ditemukan polip atau jaringan tidak normal selama prosedur, dokter bisa langsung melakukan tindakan pengangkatan dalam satu sesi dengan instrumen yang ada. Hal ini tentu menghemat waktu dan mengurangi kebutuhan untuk operasi tambahan.
  4. Lebih Aman dengan Risiko Efek Samping RendahOffice hysteroscopy memiliki tingkat komplikasi yang jauh lebih rendah dibandingkan metode konvensional, sehingga menjadi pilihan yang lebih aman bagi banyak pasien.

 

Kapan Office Hysteroscopy Direkomendasikan?
Dokter umumnya menyarankan office hysteroscopy bagi pasien yang mengalami kondisi berikut:

  1. Perdarahan tidak teratur atau berkepanjangan
  2. Perdarahan setelah menopause
  3. Dugaan adanya polip, mioma, atau adhesi intrauterin
  4. Ketidaksuburan atau keguguran berulang yang memerlukan evaluasi lebih lanjut

 

Perdarahan uterus yang tidak normal dapat menjadi indikasi adanya gangguan kesehatan yang perlu segera ditangani. Dengan kemajuan teknologi medis, office hysteroscopy menjadi solusi diagnostik yang lebih nyaman, cepat, dan akurat. Teknologi ini memungkinkan dokter untuk langsung mengidentifikasi penyebab perdarahan serta melakukan tindakan medis tanpa prosedur invasif yang berisiko tinggi.

Jika Dokter dan Kawan Nusa memiliki pasien yang mengalami gejala perdarahan yang tidak biasa, sebaiknya menggunakan alat kesehatan Office Hysteroscopy dari PT Nusa Medika Indonesia ini untuk melakukan diagnosis atau pemeriksaan.